PONTIANAK - Kepala Satuan Reserse Kriminal Poltabes Pontianak AKP M Hasyim Risahondua mengatakan, September 2008 aksi pencurian dengan pemberatan (curat) termasuk kasus jambret menurun dari bulan sebelumnya. "Kita bersyukur aksi kejahatan pencurian dengan pemberatan sudah menurun. Beberapa pelaku yang beraksi sudah kita tangkap," katanya.Kata dia, kalau zero dari kejahatan curat, Pontianak masih belum bisa. "Mungkin tidak bisa," tegas mantan Wakasat Reskrim Poltabes Pontianak ini.Hasyim menambahkan, hal itu dikarenakan masalah kejahatan curat disebabkan beberapa faktor yang menyangkut sendi kehidupan. Ia menyebut antara lain, sisi ekonomi masyarakat itu sendiri, kebiasaan yang sering dilakukan, serta akibat pengaruh penggunaan narkoba. "Kebanyakan hasil kejahatan curat dari beberapa pelaku yang kita amankan, mengakui kalau uangnya digunakan untuk beli narkoba. Ini merupakan cara tercepat bagi mereka," kata Hasyim.Selain itu, tambah Hasyim, kesempatan yang datang tiba-tiba oleh para pelaku, tak jarang juga menjadi penyebabnya. "Jika di jalan, tiba-tiba bertemu dengan calon korban yang menggunakan perhiasan mencolok dan sebagainya, tentu ini dimanfaatkan pelaku," ungkapnya. Hasyim mengimbau, masyarakat berhati-hati. "Jangan memancing pelaku untuk bertindak kriminal di jalanan," imbau Hasyim.Ia mengatakan, belakangan ini dalam kehidupan masyarakat sehari-hari ada modus kejahatan lain yang sudah mulai marak. Ini juga sangat meresahkan. Modus ini, kata Hasyim, bukan hal yang baru, tapi sudah lama hilang dan kini kembali lagi dipraktekkan oleh para pelaku. "Seseorang mendatangi suatu keluarga menawarkan diri menjadi pembantu rumah tangga," jelasnya.Hasyim melanjutkan, para pelaku umumnya memanfaatkan momen mudik lebaran para pelaku yang umumnya memang sudah bekerja di rumah tangga tersebut. "Tapi baru sehari kerja, pelaku mengambil barang-barang berharga milik majikannya, seperti handphone maupun perhiasan lain, lalu kabur," katanya.( Pontianak Post ).
|